"Tumpeng merupakan kependekan dari tumapaking penguripan-tumindak lempeng-tumuju Pangeran, yang artinya berkibatlah kepada pemikiran bahwa manusia itu harus hidup menuju jalan Allah. Masyarakat tradisional Jawa mempunyai kepercayaan bahwa ada kekuatan gaib di luar diri manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Oleh karena itu, mereka merasa perlu memelihara hubungan dengan kekuatan tersebut agar terjadi keseimbangan dengan kehidupan mereka. Untuk itu dalam memohon perlindungan, keselamatan, kesejahteraan, dan ridho Tuhan Yang Maha Esa juga terdapat dalam upacara-upacara dalam rangka menyelaraskan kekuatan gaib dengan kehidupan manusia. Secara umum hal tersebut dinamakan dengan selamatan, yaitu upaya membina keseimbangan manusia dengan lingkungannya, baik lingkungan yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata atau gaib. Selamatan sering dilakukan dengan cara kenduri yang berarti makan bersama. Kenduri yang di dalamnya mengandung harapan untuk memperoleh keselamatan selalu menghidangkan tumpeng yang dikelilingi lauk-pauk yang beraneka macam jenisnya dan kelengkapan lain sesuai dengan hajat yang bersangkutan. Lauk-pauk dan kelengkapan yang menyertai tumpeng selalu dipilih bahan-bahan yang berkaitan dengan upaya untuk mengusahakan keselamatan isi pemangku hajat.
Buku tentang tumpeng dalam kehidupan dan ritual masyarakat Jawa ditulis bukan karena penulisnya orang Jawa, tetapi penulis merasa bahwa pada saat ini, masyarakat khususnya di Jawa memerlukan acuan dalam mengembangkan unsur kelengkapan upacara. Hampir dalam semua kegiatan, tidak hanya di Jawa tetapi juga seluruh Nusantara, tumpeng selalu muncul dalam beragam bentuk dan kelengkapan. Dari masa setelah kemerdekaan hingga sekarang tidak terdapat informasi terhimpun dan jelas yang dapat digunakan sebagai acuan tentang apa, bagaimana dan makna yang terkandung pada tumpeng. Sebuah buku yang sangat bermanfaat dan menjadi pemicu para pecinta tradisi untuk menulis kekayaan tradisi dalam masyarakat Nusantara yang sangat majemuk ini."
Lilly T Erwin Lahir di Semarang 1 November 1949. Seorang sarjana lulusan Fakultas Ilmu Hukum Sosial dan Politik. Pernah mengikuti kursus memasak di UFM, Bangkok tahun 1995 dan Manajemen Jasa Boga tahun 1995. Dari tahun 1991 sampai sekarang menjadi tenaga pengajar di Yayasan gizi Kuliner di Jakarta. Sehari - hari sibuk memberikan keterampilan Boga di beberapa tempat kursus dan melayani pesanan kue untuk antaran dan acara istimewa. Lilly T Erwin sangat memperhatikan detail penampilan dari setiap penganan kue yang dibuatnya, dan sangat kreatif mengembangkan resep dasar kue - kue tradisional.