Siapa yang tak suka makan kue? Rasanya jarang kita jumpai orang yang tak suka makan kue. Kue-kue kecil, baik yang berupa kue dalam cetakan maupun kue potong memang banyak disukai dan kerap disajikan dalam berbagai kesempatan. Yang lebih menarik, kue-kue ini juga sering dijadikan isian snack box dalam berbagai acara. Tentu karena bentuknya yang mungil dan mudah disantap. Banyaknya penggemar membuat banyak yang ingin membuat kue-kue ini, baik untuk dikonsumi sendiri maupun dijual kembali. Oleh karena itu banyak ingin mengoleksi resepnya. Buku ini dihadirkan untuk Anda, sebagai inspirasi dalam membuat kue kecil maupun kue potong favorit. Di dalamnya tersaji resep-resep dari kue kecil yang banyak dipesan atau disajikan dalam berbagai acara. Selain rasanya lezat, tampilannya pun memikat, dan tentunya mudah dibuat. Siapa yang tak suka makan kue? Rasanya jarang kita jumpai orang yang tak suka makan kue. Kue-kue kecil, baik yang berupa kue dalam cetakan maupun kue potong memang banyak disukai dan kerap disajikan dalam berbagai kesempatan. Yang lebih menarik, kue-kue ini juga sering dijadikan isian snack box dalam berbagai acara. Tentu karena bentuknya yang mungil dan mudah disantap. Banyaknya penggemar membuat banyak yang ingin membuat kue-kue ini, baik untuk dikonsumi sendiri maupun dijual kembali. Oleh karena itu banyak ingin mengoleksi resepnya. Buku ini dihadirkan untuk Anda, sebagai inspirasi dalam membuat kue kecil maupun kue potong favorit. Di dalamnya tersaji resep-resep dari kue kecil yang banyak dipesan atau disajikan dalam berbagai acara. Selain rasanya lezat, tampilannya pun memikat, dan tentunya mudah dibuat.
Sisca Susanto kelahiran 1 November 1955, menekuni dunia boga dengan menjadi redaktur boga di beberapa majalah wanita ibukota serta menjadi penulis buku masak untuk produk-produk sponsor. Dia juga membuka usaha katering dan kursus masak sejak tahun 1995 hingga sekarang, dengan jumlah murid mencapai ratusan yang tersebar di berbagai wilayah jabotabek. Berbagai sekolah dan kursus kuliner di dalam dan di luar negeri yang telah diikuti oleh ibu seorang putra ini, yang semakin memperbesar rasa cintanya pada dunia boga. Keinginannya menulis sebuah buku masak diperkuat oleh desakan murid-murid kursusnya yang tidak cukup puas dengan melihat dan mempraktekkan bagaimana suatu hidangan dibuat. Mereka juga ingin memiliki buku yang disusun sendiri oleh gurunya.